Posts

Showing posts from February, 2019

10 Puisi Refleksi Kehidupan : Setiap Detik Adalah Harapan

Image
Puisi | Setiap Detik adalah Harapan Setiap detik adalah harapan Harapan untuk sekadar bernafas Harapan untuk sekadar merekah senyuman Harapan untuk sekadar mengabarkan kegembiraan Walau masa, Abad Tahun Berlalu, tapi yang berlanjut hanyalah detik-detikmu Dimana segala laku hidupmu Bergantung pada matahari Di tangan kanan, kiri Di kaki kanan, kiri Detik-detikmu Waktumu, melangkah maju ***** Makassar. 12 – Februari – 2019 Puisi | Yang Namanya Berkembang Berkembang Ya – artinya belum lahir seutuhnya Ia masih di dalam telur Ataupun cangkang Di dalam, Ia masih ketakutan Ia masih kebingungan Ia masih belum didewasakan Yang namanya berkembang Wajar saja pertumbuhannya Sesekali disiram Sesekali diberi makan dengan pupuk kandang Yang namanya berkembang Harusnya belajar tentang kemandirian ***** Makassar. 12 – Februari – 2019 Puisi | Haruskah Malaikat dan Iblis Turun Ke Bumi Haruskah malaikat

8 Puisi Kepada Tuhan : Dunia Bagai Pameran Lukisan

Image
Puisi | Lihatlah Bayangan dari Ketinggian Di puncak Kau tak akan terkena arusnya Tak akan tersentuh gelombangnya Tak akan disapa terjangannya Dari atas Banyangan hanyalah debu-debu beterbangan Yang senantiasa menghilang Dihempas angina malam Lihatlah ia dari ketinggian Kau bisa lebih jauh di atasnya Burung-burung kan menari Awan putih kan melambai-lambai Matahari… Kan kau nikmati sendiri ***** Makassar. 12 – Februari – 2019 Puisi | Apa yang Bisa Didapatkan dari Sebuah Bayangan Tiada, Hanyalah sebatas pertanyaan Penuh hijab-hijab penutup kelam Yang bisa didapatkan dari sebuah bayangan Mungkin kebingungan Mungkin kegelisahan Mungkin harapan Mungkin impian Semakin tertipu banyangan Semakin terpenjarakan Jiwa-jiwa yang seharusnya tenang ***** Makassar. 12 – Februari – 2019 Puisi | Bagi yang Tak Tertipu Banyangan, Tak Ada Siang dan Malam Siang dan malam Hanyalah pencipta bayangan Yang silih

10 Puisi Refleksi Kehidupan : Wahai Sang Malam Semangatkan Kenangan

Image
Puisi | Wahai Sang Malam Semangatkan Kenangan Untuk segala rindu ini yang tak terbantahkan Mengenang masa-masa dimana aku menjadi seseorang Bagi genggaman dan pelukan Mengembalikan kejadian-kejadian Dimana aku menjadi makhluk yang dipertahankan Akan cerita bahagia katanya kudapatkan Kebersamaan memang tak berbanding lurus dengan perpisahan Akan ada dimana kita terpinggirkan Antara memafkan dan merelakan Kumengadu pada sang malam Sematkan kenangan Pada doa-doa kebaikan Yang tak henti kuhaturkan ***** Makassar. 07- Februari – 2019 Puisi | Jangan Menutup Mata Ketika Kau Mampu Melihat Jangan menutup mata Ketika kau mampu melihat Sebagian isi dunia Yang penuh nafsu bejat Jangan menutup mata Ketika kau mampu melihat Tarian-tarian aksara Di syair-syair semesta tersemat Jangan menutup mata Ketika kau mampu melihat Lembaran waktu kita Yang sebentar lagi akan lenyap ***** Makassar. 07 - Februari – 2019

10 Puisi Kepada Tuhan : Bayangan dan Sia-siaku

Image
Puisi | Di Mana Letak Bayangan? Bayangan terletak pada keegoisan Hasrat keduniaan Gebu kekuasaan Seakan selamanya dihidupkan - Itulah jawaban ketika kau bertanya Diakhir hidupmu yang tinggal sedetik saja Kau berdiri di depannya Memandangi seribu tanya Dan berkata: Andai aku dihidupkan sedetik saja Kuingin jadi ilalang Kuingin jadi kunang-kunang Kuingin jadi gelap malam Kuingin jadi penyair kesepian Namun sayang, Kau telah jadi makhluk penuh kebodohan ***** Makassar. 06 - Februari - 2019 Puisi | Dunia, Harapan, dan Bayangan Dunia -- Tempat segala harapan bermunculan Menjadi lentera terhadap segala hal yang didoakan Dan harapan tak akan lekang Walau kadang, keadaan biadab memanjakan Sebatas meluapkan harapan Kepada hal-hal indah di dambakan Yang sejatinya berwujud bayangan Sanpai pada titik kehilangan Harapan. Tinggal jadi kenangan Asa, cita, dan cinta. Tinggal jadi tangisan Tersadarlah sudah S